Kamis, 14 Juni 2012

Saatnya Mengubah Kebiasaan Makan yang Terlalu Cepat dan Banyak

img


Makan terlalu cepat dapat berkontribusi pada kondisi kelebihan berat badan. Penelitian telah menemukan bahwa orang yang makan dengan cepat dan sampai perut terasa penuh, memiliki risiko 3 kali kali lebih mungkin mengalami obesitas dibandingkan dengan orang yang makan perlahan.

Studi juga menunjukkan bahwa makan perlahan menghasilkan lebih sedikit kalori yang dikonsumsi. Makan cepat adalah kebiasaan yang sulit untuk dihentikan. Dibutuhkan kesadaran dan keinginan kuat untuk memperlambat kecepatan makan Anda.

Strategi yang tepat untuk mengatasinya adalah dengan mencegah Anda terlalu lapar, karena kemungkinan untuk melahap makanan dengan cepat lebih besar. Tips lainnya adalah fokus untuk menikmati makanan Anda agar tidak terburu-buru menghabiskannya.



Agar Anda tidak terlalu lapar sebelum waktu makan, Anda dapat makan makanan ringan yang sehat seperti buah, yoghurt atau segenggam kacang almond.

Minumlah air sebelum dan pada saat makan untuk membantu mengisi perut Anda. Minumlah sedikit air di sela-sela makan untuk memperlambat tempo makan Anda.

Untuk memberikan jeda ketika makan, letakkan sendok dan garpu sejenak sampai Anda selesai mengunyah makanan secara menyeluruh. Mengunyah makanan secara menyeluruh juga membuat pencernaan Anda lebih sehat.

Sebuah studi menunjukkan keberhasilan penurunan berat badan dengan mengunyah makanan selama 20 sampai 30 kali sebelum suapan berikutnya, seperti dilansir dari theglobeandmail, Rabu (13/6/2012).

Mendengarkan isyarat tubuh Anda ketika kenyang dapat membantu mengurangi makanan dan asupan kalori. Berhentilah makan ketika Anda merasa cukup kenyang, jangan sampai perut terasa penuh.

Archives

Facebook