Kamis, 14 Juni 2012

Gaun Ini Terbuat dari Anggur





Kita pernah mendengar manfaat anggur merah bagi kesehatan. Sekarang, para peneliti di University of Western Australia baru saja menemukan cara untuk membuatnya menjadi pakaian. Prosesnya sederhana, lebih mudah dari yang Anda bayangkan. Pakaian itu terbentuk sendiri tanpa perlu dijahit. Baju yang futuristik!




Ilmuwan bernama Gary Cass terinspirasi membuat garmen selulosa ketika dia memperhatikan sebuah lapisan elastis menyerupai kulit yang menutupi tong anggur yang terkontaminasi oleh bakteri Acetobacter (jangan khawatir, bakteri ini tidak berbahaya dan tidak membawa penyakit). 
 
Dia bekerjasama dengan seniman Donna Franklin dan menggunakan bakteri itu untuk mengubah alkohol menjadi kain selulosa dengan menuangkan dan membungkusnya pada cetakan berbentuk tubuh manusia. Hasilnya, bahan tersebut melekat pada tubuh dan benar-benar tidak dijahit. 
 
Keduanya kemudian sukses membuat pakaian yang difermentasi dari anggur merah, anggur putih, dan bir seperti Guinness, yang semuanya mempertahankan bau dan warna alaminya. Tampaknya kain tersebut terasa seperti sel darah ketika basah dan mulai terbentuk, namun jika sudah kering, baju tersebut terasa seperti kulit kedua. Karena pakaian tersebut terbuat dari mikroba hidup, penciptanya memberi nama kain tersebut Micro'be'.
 
Kain langsung terbentuk mengikuti bentuk cetakan tubuh manusia.Kain terbagus untuk musim panas
Para penemu mengakui masih ada beberapa kelemahan dalam rancangan mereka. Kain tersebut kurang fleksibel (tentu ini masalah besar). Bagaimana Anda memasang dan melepas baju tersebut? Bagaimana cara memakainya? Masalah lain: para pengguna mungkin tidak menyukai beraroma seperti minuman beralkohol sepanjang hari saat mengenakannya. 
 
Cass dan Franklin saat ini sedang berusaha menyiasati masalah tersebut untuk membuat kain tersebut lebih komersial, dan mereka optimistis pada eksperimen mereka.
 
Bahkan jika masalah tersebut dapat teratasi, masih memerlukan waktu untuk terbiasa degan garmen Micro'be'. (Kami merasa bahwa pakaian dari anggur merah tersebut terlihat seperti baju daging yang dikenakan oleh Lady Gaga!) 
 
Namun banyak keuntungan menggunakan bahan tekstil unik tersebut. Karena tidak memerlukan jahitan, berarti hanya perlu sedikit tenaga dan ongkos produksi yang rendah untuk membuatnya. Micro'be' juga ramah lingkungan, organik dan bisa hancur karena bakteri. Jadi meskipun bahan garmen tersebut belum dipasarkan di industri fashion, namun kami rasa Cass dan Franklin akan sukses. 
 
Ini bukan kali pertama pakaian dibuat dari barang-barang yang dapat dikonsumsi. Tahun lalu seorang mahasiswa mikrobiologi asal Jerman menciptakan sebuah kain dari susu, dan banyak seniman membuat pakaian yang modis dari buah-buahan dan sayur-mayur.


Archives

Facebook