Rabu, 04 Januari 2012

5 Kanker yang Paling Sering Menyerang Anak

1. Leukemia (kanker darah)
Dibanding jenis kanker lainnya, leukemia atau kanker darah putih merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada anak-anak. Berdasarkan perkembangan penyakitnya, leukemia akut lebih banyak menyerang anak-anak dibandingkan leukemia kronis.

Gejala yang perlu diwaspadai pada leukemia adalah pucat atau lesu, demam tanpa sebab yang jelas serta perdarahan baik berupa mimisan maupun bintik-bintik merah di kulit seperti pada demam berdarah. Jika menemukan tanda-tanda tersebut, segera ajak anak periksa darah ke puskesmas atau rumah sakit.

Jika terlambat mendapatkan pengobatan, sel-sel kanker bisa menyebar ke hati dan ginjal sehingga perut anak tampak membesar. Persebaran sel kanker pada leukemia juga bisa mencapai tulang, gusi dan bahkan buah zakar pada anak laki-laki.


Sebuah penelitian terbaru menyebutkan bahwa pemberian jeruk (orange) dan pisang (banana) secara rutin kepada bayi dapat mengurangi resiko leukimia (kanker darah) pada bayi. Hal yang sama juga untuk makanan yang mengandung kunyit (turmeric).
sumber: http://www.kamusilmiah.com/pangan/je...egah-leukimia/







2. Retinoblastoma (kanker mata)
Jenis kanker yang menyerang mata ini umumnya terjadi pada bayi hingga usia 5 tahun, paling banyak di usia 2-3 tahun. Sama seperti leukemia, retinoblastoma atau kanker mata ini juga bisa menyebar hingga tulang, sumsum tulang belakang maupun sistem saraf pusat.

Gejala yang sering muncul pada stadium awal kanker mata adalah sindrom mata kucing (white pupil), juling (strabismus), dan peradangan jaringan mata (cellulitis). Bola mata yang tampak menonjol (bupthalmos) menunjukkan bahwa kanker sudah berada pada stadium lanjut.

Pengobatan tergantung kepada ukuran dan lokasi tumor.
Terapi penyinaran dan kemoterapi digunakan pada tumor yang telah menyebar ke luar mata.
Jika kanker tidak memberikan respon terhadap pengobatan, mungkin perlu diangkat.
Jika kanker hanya menyerang satu mata, maka keseluruhan bola mata diangkat bersamaan dengan sebagian nervus optikus.
Jika kanker menyerang kedua mata, digunakan teknik bedah mikro khusus untuk mengangkat atau menghancurkan tumor, sehingga kedua mata tidak harus diangkat. Atau salah satu mata diangkat dan pada mata yang lainnya dilakukan terapi penyinaran atau bedah mikro (untuk mengendalikan tumor).
sumber: http://medicastore.com/penyakit/1052...oblastoma.html
PENCEGAHAN
Jika di dalam keluarga terdapat riwayat retinoblastoma, sebaiknya mengikuti konsultasi genetik untuk membantu meramalkan resiko terjadinya retinoblastoma pada keturunannya.
Pemeriksaan mata dilakukan setiap 2-4 bulan.
Jika kanker kembali kambuh, kemoterapi bisa diulang. 
Tumor yang kecil bisa diobati dengan bedah laser.


3. Osteosarkoma (kanker tulang)
Kanker tulang atau osteosarkoma sering terjadi pada usia menjelang remaja atau di atas 10 tahun, paling sering ditemukan pada usia 15-19 tahun. Jika dipilah berdasarkan jenis kelaminnya, anak laki-laki cenderung lebih berisiko mengalami kanker ini dibandingkan perempuan.

Gejala awal kanker tulang hampir mirip seperti rematik pada orang dewasa, yakni nyeri yang hebat dan tidak hilang-hilang (persisten) terutama di waktu malam. Bedanya, nyeri tersebut berasal dari tulang terutama lengan atas atau paha atas, bukan dari sendi seperti halnya rematik.

Selain itu, tulang yang sudah terserang kanker akan menjadi rapuh sehingga mudah sekali mengalami patah tulang. Agar kanker tulang tidak menyebar, untuk saat ini belum tersedia pilihan lain kecuali amputasi pada bagian yang sudah digerogoti kanker.


Sedang upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah, ibu-ibu hamil sebaiknya menghindari radiasi, menghindari polusi dan asap rokok, selalu menyantap makanan sehat dan menghindari makanan yang mengandung bahan-bahan kimia tambahan, mengurangi konsumsi lemak, serta membiasakan anak-anak untuk hidup sehat, menyantap makanan sehat, terlindung dari polusi.
sumber: http://rumahkanker.com/pencegahan/de...pada-anak-anak


4. Neuroblastoma (kanker saraf)
Kanker yang menyerang jaringan saraf simpatis ini mendominasi 10 persen dari seluruh kasus kanker pada anak. Kebanyakan ditemukkan pada bayi baru lahir hingga usia 4 tahun, dengan perbandingan kasus pada anak laki-laki 1,2 kali lebih banyak daripada anak perempuan.

Ciri-ciri yang menandakan gejala awal neuroblastoma antara lain benjolan di perut serta perdarahan pada mata. Perdarahan pada amata akan memberi warna kebiruan di sekutar kantong mata, sehingga disebut sebagai sindrom mata rakun (racoon's eye syndrome).


5. Limfoma Malignum
Kanker yang menyerang jaringan limfoid ini paling sering ditemukan pada anak usia 7-10 tahun. Anak laki-laki cenderung lebih rentan dibanding anak perempuan untuk terkena jenis kanker ini, dengan perbandingan antara 2,5 berbanding 1.

Ciri-ciri awalnya adalah benjolan sebesar 2 cm atau lebih di sekitar leher, ketiak dan pangkal paha tanpa disertai nyeri. Benjolan itu sering mendesak rongga dada sehingga menyebabkan penderitanya mengalami sesak napas.




Kanker Anak Bisa Disembuhkan
Kanker pada anak bukan lagi penyakit yang mengerikan. Bahkan, penyakit kanker darah yang banyak diderita anak-anak dan dulu bisa dikatakan vonis mati itu kini dapat diobati sehingga penderita bisa sembuh. Semakin dini kanker ditemukan, peluang anak untuk sembuh kian besar.

Harapan sembuh menjadi lebih besar apabila anak penderita kanker dapat melewati masa hidup sesudah pengobatan paling sedikit 5 tahun (5-year survival), bahkan pada beberapa jenis kanker, memerlukan waktu lebih dari 5 tahun.

Penanganan dan pengobatan kanker pada anak tergantung jenis dan stadiumnya. Secara garis besar tidak jauh berbeda dengan pengobatan pada orang dewasa, yaitu gabungan antara operasi (mengangkat tumor), kemoterapi, dan radiasi, selain pengobatan suportif dan rehabilitasi pasca-operasi.

Pengobatan kanker pada anak bukan semata-mata memperpajang umur, tetapi selalu diupayakan mencapai kesembuhan.

Harapan untuk sembuh dan tetap bertahan hidup itu pula yang menjadi semangat anak-anak penderita kanker dalam menjalani masa pengobatan yang menelan waktu berbulan-bulan, bahkan beberapa tahun. Dukungan orangtua dan orang-orang di sekitarnya sangat berarti bagi mereka.

Di Indonesia, sudah ada Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI)yang peduli akan kanker pada anak. Kanker pada anak dapat diobati dan diupayakan sembuh bila ditemukan lebih dini. YOAI memfokuskan pada pentingnya deteksi dini kanker pada anak dan pemahaman orangtua akan gejala-gejala kanker pada anak.
sumber: http://indonesiaindonesia.com/f/8010...i-kanker-anak/



Archives

Facebook