Selasa, 10 Juli 2012

Uang Lokal Aceh 1947-1949

Bagian yang paling utara dari Sumatera adalah Provinsi Aceh, salah satu daerah yang memiliki status otonomi khusus yang secara resmi diakui oleh hukum sejak tahun 2001. Ibu kota Aceh adalah Banda Aceh, yang dahulu bernama Koetaradja (Kutaraja).

Setelah Jepang menyerah pada 1945, Belanda tidak pernah bisa mendapatkan kembali kekuasaan mereka di Aceh karena perlawanan sengit lokal. Ketika Belanda secara resmi hengkang pada tahun 1949, Aceh Menjadi bagian dari Republik Indonesia yang baru. Dalam rangka mendukung sistem moneter lokal, beberapa isu uang kertas diproduksi selama periode revolusioner dari 1945-1949. Berikut ini beberapa contoh uang kertas yang dikeluarkan oleh Otoritas perdagangan lokal di Koetaradja tahun 1947-1949.

Seri ORIDA (Oeang Republik Indonesia Daerah Atjeh), 1947-1948

50 Sen, Koetaradja, September 15, 1947 (KUKI H-622)



Nomor seri: 2 karakter – huruf kapital – dan 5 nomor
Signatur:

  • Peng. Oeang Negara keresidenan Aceh – A. Muid
  • Residen Aceh – M. Daud Sjah
  • Perw. Bank Negara Koetaradja – Tidak Diketahui
1 Rupiah, Koetaradja, September 15, 1947 (KUKI H-623)


Nomor seri: 2 karakter – huruf kapital – dan 5 nomor
Signatur:
  • Peng. Oeang Negara keresidenan Aceh – A. Muid
  • Residen Aceh – M. Daud Sjah
  • Perw. Bank Negara Koetaradja – Tidak Diketahui
2,50 Rupiah, Koetaradja, September 15, 1947 (KUKI H-624)


Nomor seri:
  • 2 karakter – huruf kapital – dan 5 nomor
  • 3 karakter – 1 dan 2 huruf, 3 huruf kecil dan selalu 'a' – dan 5 nomor
Signatur:
  • Peng. Oeang Negara keresidenan Aceh – A. Muid
  • Residen Aceh – M. Daud Sjah
  • Perw. Bank Negara Koetaradja – Tidak Diketahui
5 Rupiah, Koetaradja, 15 Januari 1948 (Kuki H-627)


Nomor seri: 2 karakter – huruf kapital – dan 5 nomor
Signatur:
  • Peng. Oeang Negara keresidenan Aceh – A. Muid
  • Residen Aceh – M. Daud Sjah
  • Perw. Bank Negara Koetaradja – Tidak Diketahui
10 Rupiah, Koetaradja, Januari 15, 1948 (KUKI H-628)


Nomor seri: 2 karakter – kapital, hanya 'SI' & 'ZQ' yang diketahui – dan 5 nomor.
Signatur: Residen Aceh – M. Daud Sjah
* dua bulatan hitam terjadi karena uang sobek

Seri URIPSU (Uang Republik Indonesia Propinsi Sumatera Utara), 1949

250 Rupiah, Kutaradja, Maret 1, 1949 (KUKI H-629)


Identifikasi Serial:
  • 5 angka dan 2 karakter – 1 adalah sebuah ibukota, 2 adalah huruf kecil
  • 5 angka dan 2 karakter – 1 adalah huruf kecil, 2 adalah modal
  • 5 angka dan 3 karakter – 1 adalah huruf kecil, 2 dan 3 adalah huruf kapital
  • 5 angka dan 3 karakter – 1 adalah sebuah ibukota, 2 adalah huruf kecil, 3 adalah modal
  • 5 angka dan 3 karakter – 1 adalah sebuah ibukota, 2 dan 3 adalah huruf kecil
  • 5 angka dan 3 karakter – 1 dan 2 adalah ibukota, 3 adalah huruf kecil
  • 6 angka dan 3 karakter – 1 dan 2 adalah ibukota, 3 adalah huruf kecil
  • 6 angka dan 3 karakter – 1st adalah modal, 2 dan 3 adalah huruf kecil
  • 6 angka dan 3 karakter – 1 adalah huruf kecil, 2 dan 3 adalah ibu kota tidar diverifikasi)
Sebuah forgerie umum yang ada dari catatan ini dengan identifikasi seri 6 angka dan 3 karakter 'CCF'
Signatur: Gubernur Sumatera Utara – Mr SM Amin

250 Rupiah, Kutaradja, March 1, 1949 (KUKI H-630)


Identifikasi Serial:
  • 5 angka dan 3 karakter – 1 dan 2 adalah ibukota, 3 adalah huruf kecil
  • 5 angka dan 3 karakter – 1 adalah huruf kecil, 2 dan 3 adalah huruf kapital
Signatures: Gubernur Sumatera Utara - Mr SM Amin

Archives

Facebook