Senin, 26 September 2011
Kenapa Bulan Berwarna Kuning?
"Bulan kuning mengikuti kita! Kalau kita berjalan, dia juga berjalan, kalau kita berlari, dia juga berlari." Benarkah bulan yang mengikuti kita sepanjang malam berwarna kuning dari awal sampai akhir? Sebenarnya bulan tidak selalu berwarna kuning, tergantung waktu dan kondisi saat kita melihatnya, warna bulan sedikit berbeda-beda. Sewaktu bulan baru muncul dan ketika bulan mulai tenggelam ke arah selatan pada dini hari, dia berwarna kemerahan.
Karena pada waktu-waktu itu jarak cahaya matahari yang harus dibiaskan dari atmosfer ke permukaan bumi sangatlah jauh, jadi panjang gelombang cahaya yang pendek dan berwarna biru akan bertabrakan dengan debu, awan, dan uap air yang terdapat di atmosfer sehingga cahaya ini akan dipantulkan kembali sedangkan gelombang cahaya panjang yang berwarna kemerahan akan dibiaskan sehingga kita lebih banyak melihat bulan yang berwarna merah dan kuning.
Pada hari yang cerah bulan yang ada di atas langit berwarna biru. Ini terjadi saat udara bersih sehingga cahaya yang melewati atmosfer bumi tidak akan dipantulkan. Namun karena polusi udara, langit bertambah kotor. Karena itulah sekarang ini kita sulit melihat bulan yang berwarna biru lagi. Sebaliknya akan mudah bagi kita melihat bulan yang berwarna kuning.
Jadi kita lebih sering melihat bulan yang berwarna kuning karena polusi udara yang semakin parah menyebabkan cahaya bulan yang berwarna biru bertabrakan dengan benda-benda polusi yang ada di udara sehingga cahaya tersebut dipantulkan dan hanya cahaya kuning saja yang bisa dibiaskan hingga terlihat di bumi.
BLUE MOON
"Blue Moon" Bersinar di Malam Tahun Baru
Bulan biru dikabarkan akan muncul di malam Tahun Baru. Bukan sebuah cahaya biru di atas satelit yang dimaksud, melainkan bulan purnama kedua dalam kalender bulan. ini sesuatu yang belum terjadi pada malam pergantian tahun selama hampir 20 tahun.
"Desember 1990 berakhir dengan bulan biru, dan bulan biru bersinar pada malam Tahun Baru saat itu. Itu sangat menyenangkan," kata Profesor Philip Hiscock dari Memorial University of Newfoundland, Kanada, seperti dilansir CNN, Rabu (30/12).
Umumnya dalam sebulan hanya muncul satu bulan purnama. Menurut pihak Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), terkadang akan ada dua bulan penuh dalam sebulan. Sesuatu yang terjadi setiap dua setengah tahun. Tapi, bulan biru jarang muncul pada 31 Desember.
NASA menjelaskan, cahaya biru di langit dimungkinkan karena bulan memiliki rona berwarna biru langit. Tapi, hal itu terkadang disebabkan kotoran halus yang beredar di atmosfer bumi atau nada biru gelap langit.
Hiscock pun memaparkan, blue moon tidak selalu berarti bulan purnama kedua dalam satu bulan. Ratusan tahun lampau, itu hanya berarti "tidak pernah" atau "tidak masuk akal". "Ungkapan "bulan biru" telah ada, lebih dari 400 tahun, tapi selama waktu itu artinya telah bergeser. "Saya telah menghitung enam arti yang berbeda yang telah dilakukan oleh istilah, dan setidaknya empat dari mereka masih aktif saat ini. Itulah yang membuat diskusi tentang istilah sedikit rumit."
Menurut pihak National Space Science Data Center NASA, ketika Krakatau di Indonesia meletus pada 1883, gunung berapi ini menimbulkan begitu banyak debu di atmosfer. Akibatnya, bulan benar-benar berwarna biru. "Dampak ini berlangsung selama hampir dua tahun," imbuh Hiscock.
Adapun bulan purnama mempunyai 12 nama atau satu untuk setiap bulannya. Istilah "bulan biru" dirujuk bulan purnama ke-13 dalam satu tahun.
sumber : kaskus.us