Jumat, 15 Juni 2012

Varian Gonore ‘Superbug’ Menyebar di Eropa

Varian "superbug" penyakit kencing nanah, yang tidak bisa disembuhkan, terjadi dalam 1 dari 10 kasus penyakit menular seksual di Eropa pada tahun 2010. Ini meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya, menurut petugas kesehatan pada hari Senin. 

Wabah yang kebal-obat itu juga telah menyebar cepat ke seluruh Eropa, kata mereka. Wabah itu ditemukan di 17 negara Eropa pada 2010. Pada 2009, hanya 10 negara.

Kencing nanah atau gonore (gonorrhea) adalah penyakit menular seksual nomor dua terbanyak di Eropa pada 2010. Penderitanya mencapai lebih dari 32 ribu, menurut data dari Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Eropa (ECDC) yang berbasis di Stockholm.



Klamidia memang penyakit seksual yang menular paling sering, tetapi ECDC mengatakan, gonore berpotensi jadi sebuah situasi “yang mengkhawatirkan” dengan 345.000 kasus. 

Marc Sprenger mengatakan, dengan meningkatnya kasus gonore “superbug”, muncul risiko akan adanya gonore yang tidak bisa disembuhkan dalam waktu mendatang.

Proporsi kasus-kasus gonore yang kebal terhadap antibiotik cefixime (yang direkomendasikan untuk melawan gonore), meningkat dari 4 persen pada 2009 menjadi 9 persen pada 2010.

Laporan dari ECDC tersebut dirilis menyusul peringatan WHO mengenai penyakit kencing nanah yang kebal terhadap obat dan tidak dapat disembuhkan sedang menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Gonore adalah sebuah infeksi bakteri yang, jika tidak diobati, dapat menyebabkan penyakit radang panggul, bayi meninggal dalam kandungan, infeksi mata yang parah pada bayi, dan kemandulan pada laki-laki dan perempuan.

Waspada
Gonore adalah salah satu penyakit seksual menular (PMS) yang paling umum di dunia dan paling sering terjadi di Asia Selatan dan Tenggara serta sub-Sahara Afrika.

Di Amerika Serikat sendiri, jumlah kasus penyakit tersebut diperkirakan sekitar 700 ribu dalam satu tahun, menurut Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Munculnya varian gonore yang kebal terhadap antibiotik disebabkan oleh akses antibiotik yang tidak diatur dan penggunaan berlebihan, yang membantu mutasi genetik bakteri penyebab infeksi tersebut.
"Ahli kesehatan umum dan dokter harus menyadari situasi saat ini yang mengkhawatirkan itu dan waspada jika mengalami kegagalan perawatan," kata Sprenger.

Para ahli mengatakan, solusi terbaik untuk mengurangi risiko meningkatnya ketahanan gonore, adalah mendiagnosis penyakit itu secara rutin dan dengan akurat dan kemudian melakukan perawatan dengan kombinasi dua tipe antibiotik atau lebih dalam waktu bersamaan.

Teknik ini digunakan dalam perawatan beberapa infeksi yang lain seperti TBC. Tujuannya, bakteri tidak cepat kebal terhadap obat.

ECDC menemukan tren menyimpang mengenai penyakit menular seksual di Eropa, yang menunjukkan tren peningkatan cepat untuk penyakit klamidia dan sedikit penurunan untuk penyakit gonore dan sifilis (rajasinga).

Meskipun penyakit itu mudah disembuhkan dengan antibiotik, dalam banyak kasus penderitanya gagal sembuh karena mereka tidak menyadari mengidap dan menyebarkan infeksi itu.

Archives

Facebook