Jumat, 30 September 2011

Tips agar aman berkendara dijalan


Data mengenai Road Safety

Laporan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) dalam laporannya bertajuk Youth and Safety pada 2007 menyebutkan, kecelakaan lalu lintas adalah penyebab utama kematian di kalangan anak muda antara usia 10 - 24 tahun. Hampir 400.000 anak muda di bawah usia 25 tahun tewas dalam kecelakaan lalu lintas setiap tahunnya. Jutaan lainnya terluka atau cacat.

Data statistik WHO menunjukkan bahwa kecelakaan lalu lintas pada 1998 menduduki peringkat ke-9 sebagai penyebab kematian dibawah atau setara dengan penyakit malaria. Diperkirakan pada 2020, kecelakaan lalu lintas akan menjadi penyebab kematian ke-3 tertinggi di dunia di bawah penyakit jantung koroner dan depresi berat. WHO juga memprediksi pada rentang tahun 2000 hingga 2015 sedikitnya 20 juta jiwa meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, lebih dari 1 miliar orang luka-luka, cacat atau kehilangan tanggungan hidupnya karena menjadi korban kecelakaan yang sebagian besar terjadi di negara-negara berkembang.

Dalam Mengendarai Mobil atau Motor

Mengendarai mobil atau motor adalah memindahkan kendaraan tersebut dari satu tempat ke tempat lain dengan aman, selamat dan se-efisien mungkin tanpa terjadi kesalahan dan atau kecelakaan, minimal memperkecil resiko tersebut. Karena setiap kita memindahkan kendaraan resiko terjadi kesalahan dan atau kecelakaan itu selalu ada.

Karena keselamatan di jalan bukan dimulai dari orang lain tapi dimulai dari diri anda sendiri, maka kita harus mempunyai keahlian, ketrampilan dan pengalaman yang tinggi dalam mengemudi dengan mengacu pada standar – standar nasional.

(UULAJ No.14 / 1992 dan SNI) dan Internasional (US DOT, SAE, EURO Standard dan lain nya).

Bagaimana kita dapat memperkecil resiko tersebut diatas ?

Dengan mengendarai mobil atau motor secara defensive dan safety.

1. Defensive Driving/ Riding:

Perilaku mengendarai mobil atau motor yang bertanggung jawab agar dapat terhindar dari kesalahan yang disebabkan oleh orang lain dan atau oleh diri kita sendiri serta se-efisien mungkin.

2. Safety Driving/ Riding:

Keahlian, ketrampilan dan pengalaman serta ditunjang konsentrasi yang tinggi dalam mengendarai mobil atau motor.

3 Faktor Utama Defensive Driving / Riding.

- Karakter Pengendara
- Kondisi Pengendara
- Kondisi Kendaraan (mobil/motor)

Meminimalkan Resiko dalam Berkendara

1. Memahami dan Mengurangi Resiko
2. Kendaraan harus dalam kondisi yang prima.
3. Berkendara hanya dalam keadaan sehat secara fisik dan mental.
4. Antisipasi tindakan pengguna jalan lain dan langkah-langkah
5. pencegahan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain.
6. Berusaha meningkatkan kemampuan dan ketrampilan berkendara secara benar, aman dan bertanggung jawab.

Mengatur Sikap, Penglihatan, Ruang dan Waktu - Dengan metode:
S I P D E Process


S = Search/Scan ( melihat )
Melihat dan memperhatikan seluruh situasi di jalan dalam berkendara.

I = Identify ( mengenali )
Kenali obyek diam atau bergerak.

P = Predict ( memperkirakan )
Perkirakan aksi atau pergerakan dan perubahan yang terjadi di jalan.

D = Decide ( memutuskan )
Putuskan apa yang akan dan harus dilakukan.

E = Execute (melaksanakan/melakukan )
Melaksanakan keputusan yang sudah dibuat sebelumnya


1. Selalu melihat jauh ke depan.
2. Selalu gerakan mata.
3. Dapatkan gambaran menyeluruh situasi di jalan.
4. Sediakan ruang di depan, belakang, kanan dan kiri untuk menghindar.
5. Pastikan pengguna jalan lain melihat anda.

Gangguan dalam Berkendara

1. Billboard iklan, kecelakan pada lajur lain, dll.


2. Makan dan atau minum

Makan dan atau minum sambil berkendara SANGAT BERBAHAYA , karena selain mengendarai dengan satu tangan kegiatan tersebut memecah konsentrasi dalam berkendara.

3. Merokok

Merokok sambil berkendara juga BERBAHAYA karena focus mata tertuju pada ujung rokok sewaktu dinyalakan selain asap dan abunya bisa mengenai mata.

4. Telepon Genggam

Berkendara sambil menggunakan ‘handphone’ sama BERBAHAYA nya dengan berkendara dalam keadaan mabuk karena pengaruh alcohol. Bukan karena cara memegang atau menggunakan ‘hand free’, tapi karena konsentrasi dipaksa terbagi dua antara berkendara dan topik pembicaraan.

5. Berbicara Pada Penumpang

Jika topik pembicaraan dapat membuat pengendara berpikir keras
sehingga konsentrasi terbagi dua, maka hal tersebut menempatkan pengendara dan penumpang dalam BAHAYA.

6. Mengganti Cassette, CD atau Channel Radio

Hal ini juga BAHAYA karena konsentrasi dapat terpecah.



sumber : kaskus.us

Archives

Facebook